Good Morning Venezia!

Backpacking terakhir dari rangkaian eurotrip kami. Dengan sisa-sisa tenaga Alhamdulillah kesampaian menikmati ice cream gelato di Roma, menegakan menara miring di Pisa dan terakhir menapakkan kaki di salah satu kota impian saya  sebelum tenggelam, the water city, Venezia!

Denyut kota Venezia di pagi buta, sebelum para turis bangun dan memenuhi setiap sudut ruang di museum, antri di depan St.Mark cathedral dan berfoto ria dengan burung2 merpati di Piazza san marco ataupun memenuhi kanal-kanal dengan perahu gondolanya, itulah pengalaman yang ingin saya abadikan…

good morning venezia! preparing the gondola at Piazza san marco pier

good morning venezia! preparing the gondola at Piazza san marco pier

sudut kota venice yang tua renta

sudut kota venice dengan lorong dan bangunan tua

bagi saya kota Venezia seperti seorang nyonya tua yang renta namum masih menampakan sisa-sisa kecantikan masa mudanya. Brosur2 wisata senantiasa menjual foto2 kota venice yang romantis dengan parahu gondola, kanal dan bangunan2 indah bergaya renaissance yang berdiri megah di sekeliling Piazza san Marco. Namun, dilihat dari dekat, kota ini sangat rapuh, hampir sebagian besar bangunan sudah lusuh, keropos oleh air laut dan termakan usia, namun Venezia tetap menyimpan magnet dan cerita bagi ribuan turis yang terus membanjir setiap harinya.

Sore itu, 25 June 2012 kereta cepat Trenitalia dari kota Florence membawa kami berlima menginjakan kaki di station Santa Lucia, sengaja sebelumnya kami putuskan untuk memilih menginap di kota ini selama 2 malam untuk bisa merasakan denyut nadi kehidupan penduduk lokal yang samar-samar berdetak di tengah hiruk pikuk kunjungan para turis. Rata-rata flashtraveler memilih menginap di Maestre yang berada di daratan italia dan mengambil a day trip ke venezia supaya bisa lebih hemat. Berhubung berlima, kami akhirnya bisa mendapatkan sebuah apartemen untuk disewa di dekat Rialto bridge, keuntunganya ada kitchen sehingga bisa belanja serta masak spagetti dan risotto sendiri ^^ dan yang asyik ternyata apartemen kami memiliki rooftop terrace yang bisa dipake buat duduk2 pas sarapan pagi.

rooftop apartment

homemade spaghetti n ‘ rooftop apartment

Sudah lama saya dengar, warga asli kota venice banyak yang pindah ke daratan italia untuk bekerja maupun karena kota kecil ini sudah terlalu crowded oleh turis. Banyak rumah2 tinggal yang akhirnya dijadikan apartemen untuk disewakan, letakknya umumnya di lantai 2 dari bangunan dan tanpa guide dari si pemilik bangunan mustahil bagi kami untuk bisa menemukannya di tengah labirin jalan-jalan yang sempit dan remang2 terkena sorot matahari.

Inside venice! squeezing in between walls

Inside venice! squeezing in between walls

sebagai salah satu pedestrian city, semua aktivitas di venice dilakukan dengan jalan kaki melewati gang-gang sempit dan puluhan jembatan…memegang peta di tangan adalah sebuah keharusan, kecuali anda senang kesasar dan muter-muter ga jelas ;D. Icon-icon utama yang perlu diingat untuk menjadi orientasi dan Landmark kawasan antara lain Rialto  Bridge, Station Santa Lucia dan Piazza San Marco bisa membantu mengurangi memungkinan tersesat, but don’t worry that’s part of the story…

water bus  - Pavoritti

water bus – Vaporetto

Selain jalan kaki, pilihan yang cukup efisien untuk backpacker adalah naik water bus atau Vaporetto menelusuri Grand Canal dan menyeberang ke pulau-pulau kecil di sekitar venice yang worth to visit seperti Burano, Murano dan Lido. Untuk menghemat belilah tiket 12 hrs seharga 18 euro atau 24hrs for 20 euro, soalnya single trip point to point cukup mahal yakni 7 euro!

early morning in Venice

drop off barang – early morning at canal

early morning at Piazza san marco

early morning at Piazza san marco

Untuk menghindari turis yang terlalu banyak muncul di jepretan foto2 saya dan yang utama to feel the everyday life of the city saya memutuskan bangun lebih awal dan memulai berjalan kaki mengelili kota venice pada jam 6 pagi, ketika warga lokal mulai siap-siap membuka toko dan mengelar kereta dagangannya, petugas kebersihan sibuk menyapu jalanan, membuang sampah…stok2 makanan dan minuman dibawa dengan perahu motor melalui kanal untuk disupply ke restoran, hotel, dan toko2, tukang gondola sibuk mempersiapkan perahunya di dermaga dan ketika terdengar sapaan dipagi hari…Ciao Maria!

DSC_0745

Ketika matahari sudah beranjak tinggi kami berpindah meninggalkan pulau venice… menaiki Pavarotti dari depan St.Lucia menuju Murano yang terkenal dengan pembutan kerajinan dari gelas yang berwarna-warni dan juga pulau kecil di sebelah timur bernama Burano yang dulunya merupakan kampung nelayan kini telah menjadi atraksi wisata dengan deretan bangunan yang dicat warna-warni serta pot bunga yang berjejer di jendela.

Glassmaking at Murano

Glassmaking at Murano

Colourful buildings, Burano

Colourful buildings, Burano

Di pulau Burano meskipun tidak lepas dr kunjungan para turis, namun masih banyak penduduk lokal yang bermukim disana. Setiap rumah tinggal biasanya terdapat jemuran baju di depan jendela maupun halaman rumah dan juga di pintu depan rumah semuanya memiliki sejenis gordin penutup pintu untuk menjaga privasi. Beberapa rumah juga ada yang sudah berubah menjadi toko2 souvenir dan restoran/cafe menyajikan masakan khas italia.

Deretan pintu rumah dengan kain gordin di Burano

Deretan pintu rumah yang ditutup kain gordin di Burano

Jalan-jalan hari ke-2 saya coba meng-capture kondisi kota venice yang dipenuh turis, dan tentu saja turut merasakan antrian memasuki St.Mark Cathedral (free entry) dan menaiki satu2nya menara tertinggi disana ‘Bell Tower” (entry 8 euro) untuk mengabadikan aerial view dari kota air nan eksotis ini.

tourist crowd at Rialto Bridge (afternoon)

tourist crowd at Rialto Bridge (afternoon)

'Campanile - Bell Tower ' salah satu hobi saya manjat setiap menara/bangunan tertinggi di setiap kota yg dikunjungi

‘Campanile – Bell Tower ‘ salah satu hobi saya manjat setiap menara/bangunan tertinggi di setiap kota yg dikunjungi

Aerial view of Venice

Aerial view of Venice

Backpacking kami di Itali berakhir pada 27 June, sore hari dengan menggunakan bus dari terminal Piazzale Roma berangkat menuju airport Treviso (travel time 1 hour) pulang ke Belanda (schiphol airport) dengan menggunakan budget airlines Transavia. Terminal bus Piazzale Roma terletak disamping station kereta St.Lucia, dihubungkan dengan jembatan modern karya arsitek terkenal Santiago Calatrava, jembatan yang berada di atas Grand Canal ini dinamakan Ponte della Costituzione.

Bus terminal Piazzale Roma with Calatrava Bridge

Bus terminal Piazzale Roma with Calatrava Bridge


5 responses to “Good Morning Venezia!

Leave a reply to Ika Koentjoro Cancel reply