Historic Walk – Melaka

My short visit to Malaysia on early October 2010, stop over to Malaka ( 2-hours bus drive from KL). One of the Unesco heritage towns; a blend of Chinese, Malay, Portugese, Dutch and British architecture.

Dengan letaknya yang strategis, Selat Malaka tidak hanya melegenda sebagai jalur perdagangan dari Cina, Arab dan Gujarat (India) yang datang ke Indonesia serta sebaliknya, tetapi merupakan saksi bisu sejarah kolonialisasi Belanda, Portugis dan Inggris di Asia Tenggara. Di selat inilah cikal bakal kota Malaka berdiri, diawali oleh sebuah kampung nelayan yang menjadi Kesultanan Melayu dan eksodus pedagang dari Negeri Cina yang menjadikanya kota pelabuhan yang sangat ramai (1400-1500); Portugis menaklukan kota ini pada tahun 1511 dilanjutkan pendudukan oleh Belanda (1641-1798); Inggris (British East India Company) turut serta menjadikannya daerah koloni antara tahun 1826-1946 dan akhirnya diserahkan sebagai salah satu bagian negara persemakmuran Malaysia.

Rekam jejak sejarah ini masih terpelihara dalam sebuah kota tua yang kompak dan nyaman untuk dijelajahi pejalan kaki. Tidak heran UNESCO menetapkannya sebagai salah satu Kota Warisan Dunia pada tanggal 7 Juli 2008. Setiap akhir pekan selalu dipenuhi turis lokal dan mancanegara yang datang untuk menikmati masakan khas Cina peranakan “Baba Nyonya”, berburu barang antik maupun sekedar menikmati keanggunan bangunan bersejarah dari berbagai langgam arsitektur yang memperngaruhinya.

Hang Jebat streetscape

Becak at Red Square

Malaka river – revitalization

Baba Nyonya dinner – Laksa & Chicken rice ball

I’m Lost!


One response to “Historic Walk – Melaka

Leave a comment